Berbicara
tentang nafsu, teringat kata-kata yang selalu disebut oleh guru kita Maulana
Hadi “Nafsu itu umpama anjing yang garang, anjing ini ia akan menjadi baik
hanya dengan tuanya bukan dengan orang lain, begitu juga nafsu ia akan baik
jika kita meminta pertolongan daripada Allah swt untuk menjinakkanya. Ini kerana
nafsu adalah makhluk yang dicitakan Allah yang tentu sekali akan patuh kepada
tuanya”. Di dalam Al-Quran Allah
menukilkan kata-kata Nabi Yusuf a.s, firman Allah,
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
“ Dan aku tidak mahu membersihkan diriku
(dari kesalahan), karena sesungguhnya hawa nafsu itu sentiasa menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Yusuf:53)
Nafsu sentiasa menyuruh kpd kejahatan,
kecuali org yg Allah kesian belas kepadanya, Allah akan jaga nafsu. Di akhir
ayat diatas disebutkan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanya. Oleh itu
mintalah pertolongan kepad Allah swt Oleh demikian berdoalah kepada Allah supaya
nafsu itu tidak mendorong ke arah kejahatan.
Ada
yang menqiaskan nafsu seperti kerbau yang liar di padang, kerbau ini tidak
boleh kita duduk dekat, jika duduk dekat dia akan menanduk kita, tetapi kerbau
itu juga kalau dididik dan dijinakkan dengan cara yang betul ia amat berguna,. Kerbau
itu akan rajin, seluruh bendang mungkin akan digalanya untuk manusia.
Begitulah
nafsu, nafsu banyak peringkat, ada yang baik dan ada yang buruk. Nafsu yang
baik dipuji oleh Allah seperti nafsu mutmainnah, nafsu radhiah, nafsu mardhiah
dan sebagainya. Cara mendidik diri bukanlah dari kita semata-mata, perlu juga
banyak pergantungan kepada Allah swt.
Wallahu a’lam….
Oleh
: Ahmad Syahin
No comments:
Post a Comment