KUALA LUMPUR, March 19: Pakatan Rakyat leaders have poured scorn on a bid by Umno lawmakers to suspend Opposition Leader Anwar Ibrahim over a statement linking Prime Minister Najib Razak’s prized 1Malaysia slogan with Ehud Barak’s 1Israel electoral alliance.
They said no matter how much his minders tried to cover up, Najib needed to explain why he as a leader of a predominantly Muslim nation had chosen a platform that mimicked the one created by the Zionist politician a decade ago.
“It is clear that Umno-BN has embarked on an all-out war to stop Anwar including this latest attempt to keep him out of Parliament ,” PAS vice president Tuan Ibrahim Tuan Man told Harakahdaily.
“But no matter what they do, they cannot hide the fact that 1Malaysia is a failed project. The parties in Umno-BN are hardly united and even right now are fighting within themselves. How can they unite to form an effective 'one' government?” Muslims want to know why
Earlier this week, Anwar told Parliament that Apco Worldwide - an international communications consultancy engaged by Najib - had played a similar advisory role in conceptualizing Ehud’s 1Israel.
The israeli leader is a former premier and the current Defence Minister of his country. He had put together an electoral coalition called One Israel in the run-up to the 1999 Knesset elections.
Both the 1Malaysia and 1Israel platforms have underlying similarities in that they aim to unite various groups through the use of centrist rather than elitist or rightist policies.
“Najib’s advisers are now very worried that this will spread and his 1Malaysia will be linked to 1Israel. And this is a big no-no because Najib himself is a Muslim leader,” PKR MP for Batu Tian Chua told Harakahdaily.
“It is difficult for him to explain why he chose to hire a firm with alleged Zionist links. Apco may deny involvement but Najib still has to convince Malaysian Muslims why he picked 1Malaysia when it is so familiar with 1Israel. Surely, there were more sensible choices.”
Protecting Najib
Indeed, Apco has since issued a written denial that it was involved in developing either the Malaysian or Israeli platforms.
That paved the way for Minister in the Prime Minister’s Department Nazri Aziz to immediately threaten referring Anwar to the parliamentary Rights and Privileges Committee.
However, Nazri later also said he would put the matter up for the Cabinet to decide before proceeding with the complaint to the House.
“This is a serious allegation. We will have to decide whether action should be taken against Anwar for making a false statement in the House,” Nazri told reporters.
“The accusation was made against the leader of the House (Najib). So of course the accusation against the prime minister will involve the Executive. So, the committee has to decide.”
Sumber : Harakah Daily ..... ttp://www.harakahdaily.net/
Kebenaran adalah apa yang datang daripada Allah swt. Allah swt bernama dengan ( الحق ( sebagaimana al-Rahmanbegitu juga Allah swt bersifat dengan Haq” iaitu kebenaran. Seseorang tidak layak untuk dinamakan dengan Al-Haq kerana ia merupakan nama-nama Allah swt. Allah swt menjelaskan tentang kebenaran di dalam Firmannya :
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.( Surah Al-Nisa 170 )
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu."( Surah yusnus ayat 108 )
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. ( Surah al-kahfi ayat 29 )
Oleh demikian tidak boleh mana-mana kelompok mendakwa bahawa dia adalah yang paling benar kecuali dia mengikut apa yang datang daripada Allah swt. Kecelaruan di dunia Islam pada hari ini dengan pelbagai perpecahan mazhab dan lainlain-lain inikerana memuliakan tokoh-tokoh tertentu dan mengenepikan Allah dan Rasul.
Tidak menjadi kesalahan untuk kita memulikan tokoh –tokoh, ulama-ulama bahkan ianya adalah perkara yang dituntut di dalam Islam. Tetapidalam masa yang sama hendaklah kita menganggap bahawa kita mengikut ulama’ adalah untuk kita mengikut Nabi saw dan setiap apa yang dilakukan ulama’ mestilah bertepatan dengan apa yang dilakukan oleh Nabi saw.
Kenali Kebenaran Barulah Kita Mengenali Pendokongnya
Perkara yang paling penting adalah kita perlu mengenali kebenaran tanpa taasub, dengan demikian barulah kita mengenali pendokongnya. Sebagaimana dalam kitab Talbis Al-Iblis karangan Ibnu Jauzi. Ibnu jauzi menjelaskan dalam bab“ Tipu daya syaitan di dalam Akidah dan Keagamaan “ Ibnu jauzi berkata :
واعلم أن عموم أصحاب المذاهب يعظم في قلوبهم الشخص , فيتبعون قوله من غير تدبر بما قال , وهذا عين الضلال : لأن النظر ينبغي أن يكون إلى القول لا الى قائله
“Ketahuilah, sesungguhnya umum pemegang mazhab-mazhab membesarkan individu-individu tertentu dalam hati-hati mereka. mereka mengikut perkataannya tanpa tadabbur dan perhatikan secara mendalam terhadap apa yang diperkatakannya. Ini merupakan punca kesesatan. Ini kerana, melihat itu hendaklah terhadap perkataannya, bukan kepada siapa yang berkata”
Kemudian, beliau menukilkan pesanan Ali bin Abi Talib kepada Al-Haris bin Haut dengan katanya;
يا حارث , إنه ملبوس عليك . إن الحق لا يعرف بالرجال . أعرف الحق تعرف أهله
“Wahai Haris, sesungguhnya ia sangat mengelirukan kamu. Sesungguhnya kebenaran itu tidak diketahui daripada orang. Justeru, ketahuilah kebenaran, pasti kamu kenali pembawa bendera kebenaran”
Seorang sahabat bernama Muaz bin Jabal ada berpesan dengan katanya:
“Berhati-hatilah kamu terhadap kegelinciran hakim, kerana sesungguhnya Syaitan itu kadangkala berkata dengan perkataan sesat melalui lidah hakim ( Abu Daud : 3995 )
Oleh demikiankebenaran adalah teras untuk kita mengetahui firqah yang betul di dalam Islam, mudah-mudahan artikel ini secara sedikit sebanyak dapat membuka minda kita di dalam berugama.Demikian juga kita tidak patut membuat keputusan sendiri sekiranya Allah swt telah menetapkan kepada kita sesuatu hukum, firman Ahhah swt :
وما كان لمؤمن ولا مؤمنة إذا قضى الله ورسوله أمراً أن يكون لهم الخيرة من أمرهم ومن يعص الله ورسوله فقد ضل ضلالاً مبيناً
Dan tidaklah harus bagi orang-orang Yang beriman, lelaki dan perempuan - apabila Allah dan RasulNya menetapkan keputusan mengenai sesuatu perkara - (tidaklah harus mereka) mempunyai hak memilih ketetapan sendiri mengenai urusan mereka. dan sesiapa Yang tidak taat kepada hukum Allah dan RasulNya maka Sesungguhnya ia telah sesat Dengan kesesatan Yang jelas nyata. ( Al-Ahzab 36 )
Kita memohon kepada Allah Swt supaya kita memadai nikmat Islam yang Allah berikan kepada kita, dan menjadikan Negara kita aman, serta menjadikan rakan-rakan kita dekat dengan kita dengan mengikuti Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw.
Sajak berbalas daripada Muhammad Natsir kepada Buya Hamka ...
Kenangan dua tokoh Melayu ...kurniaan Allah kepada umat..
Sajak berikut merupakan rangkaian dari sajak berbalas dari M Natsir pada Buya Hamka yang sebelumnya menyusun sajak untuk M Natsir yang berjudul “Kepada saudaraku M Natsir”.
DAFTAR
Saudaraku Hamka,
Lama, suaramu tak kudengar lagi Lama… Kadang-kadang, Di tengah-tengah si pongah mortir dan mitralyur, Dentuman bom dan meriam sahut-menyahut, Kudengar, tingkatan irama sajakmu itu, Yang pernah kau hadiahkan kepadaku,
Entahlah, tak kunjung namamu bertemu di dalam ”Daftar”. Tiba-tiba, Di tengah-tengah gemuruh ancaman dan gertakan, Rayuan umbuk dan umbai silih berganti, Melantang menyambar api kalimah hak dari mulutmu, Yang biasa bersenandung itu, Seakan tak terhiraukan olehmu bahaya mengancam.
Aku tersentak, Darahku berdebar, Air mataku menyenak, Girang, diliputi syukur
*Sajak ini ”ditengah-tengah sipongah mortir”, tanggal 23 Mei 1959 sesudah tersiar pidato Prof. Dr. Hamka di Gedung Konstituante Bandung, yang antara lain menegaskan, “bahwa trias politika sudah kabur di Indonesia, demokrasi terpimpin adalah totalitarisme, Front Nasional adalah partai ”Negara”.”
Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
( At-taubah 19-20 )
Dalam menghuraikan ayat ini saya mengingatkan ikhwan-ikhwan yang tercinta dengan apa yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah: “Sesugguhnya syaitan ingin mengalahkan seseorang hamba dengan salah satu daripada tujuh rintangan; yang ke enam adalah: rintangan dengan beramal dengan amalan yang kurang utama. Syaitan memerintahkan untuk melakukannya dan menjadikannya bagus di matanya serta menghiasi amalan tersebut untuknya, dan dia memperlihatkan pelbagai keutamaan dan keuntungan yang ada pada amalan tersebut, supaya hamba tadi menyibukkan diri dengannya daripada amalan yang lebih utama darinya, dan yang lebih besar pendapatan dan keuntungannya.Ini kerana syaitan tidak mampu untuk menghalanginya dari mendapatkan pahala secara keseluruhan, maka dia bertekad untuk menghalanginya daripada mendapatkan keutamaan yang sempurna dan darjat yang tinggi. lalu dia menyibukkan hamba tadi dengan sesuatu yang kurang utama daripada amalan-amalan yang lebih utama, dan dengan amalan yang kurang besar daripada amalan yang lebih besar, dengan amalan yang dicintai oleh Allah daripada amalan yang sangat dicintai oleh Allah, serta dengan amalan yang diredoi oleh Allah daripada amalan yang sangat diredoi oleh Allah.”[1]
Ayat ini jelas menerangkan kelebihan jihad di jalan Allah Swt, lebih besar bagi orang yang beriman daripada memakmurkan masjid Allah. Didalam kitab An-Nihayah Wal Khulasah Imam Al-Syahid Abdullah Azzam, menukilkan apa yang dikatakan oleh ‘Abdullah Ibnul Mubaarok. Suatu ketika beliau mengirimkan surat kepada Al Fudoil bin ‘Iyaadl yang berada di dua Masjidil Haram, yang berbunyi :
يَاعَابِدَالْحَرَمَيْنِلَوْأَبْصَرْتَنَا
لَعَلِمْتَأَنَّكَبِالْعِبَادَةِتَلْعَبُ
مَنْ كآَنَيَخْضِبُخَدَّهُبِدُمُوعِهِ
فَنُحُورُنَابِدِمَائِنَاتَتَخَضَّبُ
Wahai orang yang beribadah di dua masjid haram, seandainya engkau melihat kami …
Tentu engkau akan tahu bahwa engkau beribadah itu hanya bermain-main …
Kalau orang pipinya berlinangan air mata …
Maka sesungguhnya leher kami berlumuran dengan darah …
Itulah pendapat seorang ahli faqih, hadith, mujtahid dan mujahid Abdullah Ibnul Mubarak terhadap mereka yang tidak duduk di masjidil haram yang pada masa yang sama umat Islam diperlekeh dan dihina. Darah mereka tersimbah ke bumi disebabkan kekejaman musuh agama.
Abdullah Bin Azzam berpendapat “…. itu adalah bermain- main dengan Diin (Agama) Allah ….. “.