Saturday, April 16, 2011

KONSITUSI MALAYSIA


Kata konstitusi bermaksud dasar, asas atau pembinaan sesebuh negara. Di dalam bahasa arab ia disebut sebagai dustur yang menurut istilah bermaksud kumpulan kaedah yang mengatur dasar dan hubungan kerjasama anggota masyarakat dalam sesebuh negara, baik yang tidak tertulis (konvensi), maupun yang tertulis (konstitusi)[1]. Di Malaysia, yang dimaksudkan dengan konstitusi adalah Pelembagaan Persekutun, manakala di Indonesia disebut sebagai Undang-undang Dasar 1945.


Konstitusi dengan istilah lain Constitution atau Verfassung pada asalnya dibedakan dari Undang-undang dasar atau Grundgesetz. Karena sesuatu kekhilafan pandangan orang mengenai konstitusi pada negara-negara modern, maka pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-undang dasar sesebuh negara. Kekhilafan ini disebabkan oleh pengarauh faham kondifikasi yang menghendaki agar semua peraturan hukum ditulis, demi mencapai kesatuan hukum , kesederhanaan hukum dan kepastian hukum. Begitu besar pengaruh paham kondifikasi, sehingga setiap peraturan hukum karena pentingnya itu harus ditulis itu adalah Undang –undang dasar[2].


Konstitusi Malaysia atau lebih dikenali sebagai Perlembagaan Persekutuan merupakan satu dokumen yang mengandungi semua susunan peraturan undang–undang yang dianggap penting bagi pentadbiran dan pemerintahan dalam sesebuh Negara Modern. Dalam konstitusi ini terdapat prinsip-prinsip serta peraturan yang menentukan bentuk pemerintahan yang boleh didirikan dan kuasa yang boleh digunakan dalam pemerintahan. Perlembagaan merupakan Undang-Undang tertinggi yang menjadi dasar utama semua Undang-undang, samaada yang sudah atau yang bakal di gubal, Perlembagaan ini berperan dalam menentukan wewenang pemerintah dan hak rakyat.


Keluhuran Pelembagaan ( Supremacy Of The Constitution ) yang bermaksud Perlembagaan Persekutuan sebagai undang undang tertinggi sekali di Ngera ini, ia mengatasi segala undang –undang lain di Malaysia. mengikut perkara (Pasal) 4 Perlembagaan, sekiranya undang-undang yang digubal itu bercanggah dengan Perlembagaan Ngara , maka undang –undang itu dengan sendirinya akan terbatal.



Oleh : ahmad syahin


[1]Dr. Muhammad Iqbal.M.Ag,Fiqh syasah.Gaya Media Pratama. Jakarta,2007.Hlmn 154

[2] Prof. Drs. C.S.T. Kansil, S.H., Christine S.T. Kansil. Hukum Tata Negara Republik Indonesia. Reneka cipta 2008. Hlmn 56.

No comments:

Post a Comment