Saturday, January 1, 2011

Politik Khawarij 1





Khawarij pada dasarnya adalah merupakan pengikut-pengikut Sayidina ‘Ali Ibnu Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap ‘Ali Ibnu Abi Thalib dalam menerima arbitrase (tahkim) sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tentang khalifah dengan Mu’awiyah Ibnu Abi Sufyan. Nama khawarij ialah berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka, karena mereka keluar dari barisan ‘Ali. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa pemberian nama itu disandarkan kepada ayat yang ke100 dari surah an-Nisa’, firman Allah yang berarti :“Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-nya.”. Dengan demikian kaum khawarij memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan rumah dari kampung halamanya untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.


Kemudian mereka juga menyebut dirinya sebagai syurah, yang berasal dari perkataan Yasyri( menjual ), sebagaimana yang disebut di dalam surah Al-Baqarah ayat 207 , artinya : Ada manusia yang menjual dirinya untuk memperoleh keridhoan Allah swt “ .Maksudnya, mereka adalah orang yang sedia menjual dirinya untuk memperoleh keridhoan Allah swt. Banyak lagi nama yang diberikan kepada golongan ini. Ini karena mereka mempunyai banyak pecahan sebagaimana yang dikatakan oleh al-Syahrastani, mereka terpecah menjadi delapan belas subsekte dan menurut Al-Baghdadi adalah dua puluh subsekte, manakala Al-Asy’ari menyebut subsekte –subeskte yang lebih besar lagi.


Khawarij yang pada dasarnya merupakan perpecahan yang berlaku disebabkan perpecahan politik akhirnya membahas persoalan-persoalan mengenai teologi yang mengkafirkan mereka yang menerima tahkim. Ia berbeda dengan Mu’tazilah yang berasal dari perpecahan theologi kemudian berpindah kepada aliran politik. Khawarij bukan saja terkenal pada pembahasan pemikiran politiknya, namun ia terkenal juga di dalam ilmu theologi. Kelemahan mereka memahami nas-nas syarak disebabkan kebanyakan mereka pada dasarnyaa terdiri dari kalangan ‘Arab Badwi yang jauh dari ilmu pengetahun. Mengenai pandangan politik khawarij secara umumnya apa yang menarik yang akan kita bahas ialah jabatan khalifah bagi khawarij sangat demokratis dan perkara-perkara lain yang banyak berbeda dengan aliran pemikiran politik lain.



ahmad_syahin

31.12.2010

No comments:

Post a Comment